Selasa, 10 Juni 2008

Surga di Balik Penjara Inggris

oleh albertjoko
Layanan Setara Hotel Bintang Lima
Obat Murah hingga Penjaja Cinta Tersedia
Napi Pun Enggan Melarikan Diri


Everthorpe Yorkshire

RAGAM kisah narapidana kabur dari penjara, sudah biasa di Indonesia. Bahkan di negeri jiran, Singapura sempat menghebohkan dunia. Tepatnya, 27 Februari 2008, Mas Slamet Kastari, pemimpin Jemaah Islamiyah Singapura lenyap dari Rutan Whitley.

Penjara bak neraka, begitulah situasi dan kondisi yang memaksa para Napi melarikan diri. Boleh jadi penjara menjadi momok, apalagi Alcatraz di San Francisco, AS di masa lalu. Uniknya, ada saja penjara yang care, bahkan familiar sehingga membuat Napi ogah meninggalkannya.

Surga di dalam penjara! Begitulah umumnya penjara-penjara di negeri Inggris. Saking enak para napi di Inggris menjalani kehidupan mewah, kehilangan alasan untuk kabur dari penjara.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pegawai Penjara, Glyn Travis pun berbangga hati. Ia dengan meyakinkan, menjamin Napi tak bakalan melarikan diri dari penjara. Kehidupan mewah layaknya tinggal di hotel bintang lima, membuat para Napi kerasan tinggal.


Alcatraz

Penjara di Inggris menyediakan semua keperluan hidup. Mulai fasilitas lengkap televisi kabel, telepon gratis, sarapan di atas tempat tidur, layaknya orang sedang menjalani liburan.

Televisi ditempatkan dalam sel masing-masing. Seorang Napi cukup mengeluarkan uang sewa 1 Pounds (Rp 18.000) tiap pecan untuk menikmati aneka tontonan melalui layar gelas.

Rata-rata pajak bagi para Napi pun dibawah 10 Pounds (Rp 180.000) per pekan. Bahkan menurut Travis, dalam beberapa kasus, para sipir penjara tak berani menekan para napi. Alasannya, sipir takut melanggar hak asasi manusia.

“Obat-obatan murah tersedia, dan beberapa Napi menikmati kunjungan dari beberapa pekerja seks komersil. Semua berjalan tertib karena jumlah petugas penjara memadai,” jelas Travis.

Layanan penjara mewah ini menyita perhatian media massa Inggris, pekan terakhir April 2008. Travis menunjuk contoh layanan memuaskan di Penjara Everthorpe Yorkshire Timur, Inggris. Di Lapas ini secara rutin disediakan obat-obatan dan ponsel bagi para napi.

Seorang Napi pada penjara dengan keamanan tingkat tinggi di Inggris, mengaku hukumannya layaknya sedang liburan berkemah. Metode terbalik yang diterapkan Travis tak serta merta mendapat acungan jempol publik.

Travis malah dirundung kebingungan, karena belum mendapat dukungan politik untuk menjaga reputasi layanan Lapas. Di antaranya, upaya menambah jumlah staf sipir penjara dan pendanaan. “Penjara-penjara di Inggris saat ini sedang mengalami krisis pendanaan akibat memberikan pelayanan mewah kepada para Napi,” ungkapnya. (okz/*)

http://albertjoko.wordpress.com/




2 komentar:

hmhhh ... klo penjara kayak gitu kyknya bakalan banyak yang ngantri nih pak masuk penjara :-D

saya mending ke inggris aja deh, jadi pencopet, trus ketangkep.heheheh..asyikkkkkkk

Posting Komentar